Senin, 24 Januari 2011

CURAHAN HATI

CURAHAN HATI QU…

Hembusan cinta dari Surga

Bila takdir menjemputku…
Aku iklas ….
Bahkan saat roh jiwaku melangkah
Dalam lorong-lorong keranda kematian,
Aku masih bisa tersenyum

Ooohhh…

Aku ingat gelayut manjamu kala itu…
gelitik jemari nakal tanganku, menari tarian angsa putih,
menyusup hangat dibalik gaun tipis, menerawang …
halus guratan tubuhmu dalam balutan imagi sairku

sayangQu…
Bisikan cinta itu,
Kala peri malam menghantarnya dalam malamku
Ohh…. Terus mengikuti langkahku,
……meniti lorong-lorong keabadian

Putih…
Aku menyebutnya putih, sayang …
Luapan hasratmu
Senandung cintamu
Hangat kau lumat jiwa cintaku
sangat berarti buat penantian panjangku ….

Bahkan,
Desah nafas yang kau tulis dalam bait-bait sair…
Serasa membuat penantianku selama ini penuh arti,

SayangQu….
Bila kau kembali ingat akan kala itu…
Dan saat mata birumu menatap lengkung pelangi dilangit…
Mungkin,
Mungkin,
Oh…
mungkin hanya bayangan jiwaku,
Yang ada temanimu, menari tarian angsa putih
Namun, desah hangat nafasku….
Tetap kan ku-tinggalkan disudut ruang kecil hatimu…


SayangQu….
Bilamana keranda kematian telah tiba menjemputku…
Percayalah,
Rindu ini kan senantiasa kusimpan untukmu…
Namun aku tidak ingin ….
Dekap cumbuku membuatmu larut dalam kesedihan…

bukan….
bukan untuk membuatmu sedih seperti ini, Sheila
Hangat lumatan bibirku,
Gelitik nakal jemari tanganku,
Tarian angsa putihku,
Oh  CintaQu …
Please…
Jangan kau gelapkan lorong itu dengan luapan kepedihanmu…
Aku mohon….

Demi tarian Angsa putih kita !