Rabu, 27 April 2011

TUGAS 11 : APLIKASI TEORI MOTIVASI DALAM DUNIA KERJA

Aplikasi Teori Motivasi dalam Dunia Kerja

Dalam teori ini, motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, atau dapat dikatakan motivasi sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Teori ini lebih diterapkan pada karyawan atau pekerja. Hal ini terkait dengan jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Tinggi rendahnya produktivitas suatu perusahaan bergantung pada motivasi keryawan atau pekerja untuk bekerja. Tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak akan tercapai tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam teori ini, terdapat dua macam motivasi terkait dengan bersedianya karyawan atau pekerja untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Motivasi pertama adalah motivasi finansial, dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan, dimana imbalan tersebut sering disebut insentif. Motivasi kedua adalah motivasi nonfinansial, dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia, dan lain sebagainya.

Pada motivasi finansial, para karyawan akan terdorong untuk bekerja sungguh-sungguh dengan harapan bisa mendapatkan upah atau imbalan setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi ini dapat diterapkan pada sistem kerja dengan pendapatan yang dihitung sesuai dengan produk yang dapat di hasilkannya. Sebagai contoh dalam pekerjaan menjahit kancing, jadi penadapatannya dihutung dengan berapa jumlah kencing yang dapat terpasang pada baju, misal Rp 200,- per kancing.

Pada motivasi nonfinansial, para karyawan akan mendapatkan dorongan untuk mendapatkan suatu kebanggaan prestasi. Biasanya dengan prestasi tersebut, karyawan akan lebih mudah untuk bisa naik peringkat atau posisinya. Dalam aplikasinya motivasi ini akan menuntut para karyawan untuk dapat saling bersaing dalam bekerja dan berprestasi dalam pekerjaannya.

Teori motivasi ini cukup efektif diterapkan dalam suatu industri maupun perusahaan. Secara sengaja atau tidak sengaja, serta secara sadar atau tak sadar, kini teori ini telah banyak digunakan oleh perusahaan dan industri.


TEORI MOTIVASI
Motivasi dapat diertikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivesi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.
Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
  1. Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan   menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula.
  2. Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama.
  3. Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.
  4. Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan
  5. Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.
A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi(PO) adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperan atau berperilaku atau bertindak di dalam organisasi (Davis&Newstrom, 1989). Elemen-elemen kunci dalam perilaku organisasi adalah: manusia, struktur, teknologi, dan lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi.
• Manusia membentuk sistem sosial yang bersifat internal dalam organisasi.
• Struktur organisasi menentukan hubungan formal manusia.
• Teknologi memberikan modal manusia dalam tugas-tugasnya.
• Lingkungan merupakan faktor luar yang mempengaruhi organisasi, mempengaruhi sikap manusia, kondisi kerja, pesaing dan kekuatan
Konsep Dasar Perilaku Organisasi :
  1. Perbedaan individual dimana ada istilah “hukum tentang perbedaan individual” (Law of of individual differences)
  2. Manusia secara keseluruhan, bahwa sifat manusia yang berbeda boleh dipelajari secara terpisah, tetapi pada akhirnya sifat-sifat ini merupakan bagian sebuah system yang menciptakan manusia secara keeluruhan.
  3. Perilaku yang bermotivasi, dalam masalah kebutuhan manusia termotivasi bukan oleh perikraan atas apa-apa yang dibutuhkannya, tetapi oleh keinginan mereka sendiri.
  4. Nilai-nilai kemanusiaan (martabat manusia), konsep ini lebih bersifat etis filosofis daripada kesimpulan ilmiah.


B. BEBERAPA MODEL DALAM PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisai bagian dari ilmu manajemen yang merupakan seni manajemen (the art of management). Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam filosofi perilaku organisasi yaitu premis kenyataan (pandangan deskriptif tentang perilaku dunia yang diperoleh dari penelitian ilmu perilaku dan pengalaman pribadi), dan premis nilai (mewakili pandangan tentang sesuatu yang lebih disenangi dari sasaran tertentu). Hasil dari sistem perilaku organisasi yang efektif adalah peningkatan motivasi, yang jika digabung dengan kemampuan dan keterampilan karyawan akan meningkatkan produktivitas karyawan.
Ada empat model dalam perilaku organisasi, yaitu:
1. Otokratik
2. Kastodial
3. Suportif dan,
4. kolegial.
Model-model dalam perilaku organisasi ini dalam praktiknya adalah sesuatu yang bisa berubah secara evolusioner, sesuatu yang didasarkan pada nilai tambah, sesuatu yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan karyawan, sesuatu yang dapat mengikuti kecendrungan menuju model-model yang lebih baru, dan sesuatu dimana salah satu model dapat diaplikasikandengan sukses pada situasi-situasi tertentu.
Pengembangan model dalam Perilaku Organisasi Model-model dalam perilaku organisai masih dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan modernisasi manajemen dimasa depan. Model dimaksudkan sebagai abstraksi dari realitas, yaitu penyederhanaan representasi dari beberapa fenomena di dunia nyata. Pengembangan model melibatkan tiga variable pentinga dalam perilaku organisasi, yaitu:
• Variabel tergantung (Dependent Variable) : sebuah respons yang dipengaruhi variabel bebas. Hal yang penting adalah : produktivitas, absen kerja, pindah kerja, pemutusan kerja, dan kepuasan kerja, dan kadang stress di tempat kerja.
• Variabel Bebas ( Independent Variable),sebuah variabel yang dianggap sebagai penyebab timbulnya perubahan pada variable tergantung, terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Perilaku organisasi paling mudah dipelajari sebagai model bangunan yang bertingkat, yang fondasinya adalah pengertian kita tentang perilaku individual, bahwa karakteristik pribadi mulai dari lahir mempunyai dampak pada perilaku karyawan, dan manajemen hanya sedikit dapat mengubahnya.
• Variabel Antara (Moderating Variable): sebuah variabel yang mengurangi atau mempengaruhi efek dari variabel bebas terhadap variabel tergantung.
C. PERILAKU ORGANISASI DALAM KONTEKS GLOBAL.
Dalam perdagangan Internasional dunia sudah menjadi sebuah “desa global” atau dunia yang tanpa batas-batas Negara (the borderless world). Oleh karena itu seorang manajer perlu mempelajari dan memahami perilaku para manajer dan kultrur manajerial perusahaan-perusahaan multinasional.
Praktik-praktik sosialisasi yang berbeda-beda disuatu negara akan menyebabkan tipe-tipe karyawan yang berbeda berdasarkan kulturnya. Untuk menganilisis variasi berbagai kultur perlu diidentifikasi enam dimensi kultur dasar yaitu : hubungan manusia dengan alam, orientasi waktu, orientasi aktivitas, sifat manusia, fokus rasa tanggung jawab, dan konsepsi ruang. Selain itu menurut Hofstede ada empat dimensi kultur nasional yang mempengaruhi manaejr dan karyawan yaitu :
1. individualisme versus kolektivisme,
2. jarak kekuatan/kewenangan,
3. penghindaran situasi yang meragukan,
4. kuantitas kehidupan versus kualitas kehidupan.
D. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa penelitian-penelitian dalam perilaku organisasi selalu mencari hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel tergantung dengan atau tanpa mengontrol variabel-variabel antara.
Dalam perilaku organisasi terdapat empat variable dasar-dasar perilaku individu, yaitu : karakteristik biografik, kemampuan, kepribadian, dan proses belajar.
1. Karakteristik Biografik, karakteristik ini terdiri dari
a. Umur karyawan.
Beberapa pernyataan dari umur karyawan yang dapat di ambil yaitu :
• Makin tua karyawan, makin kecil lemungkinan karyawan tersebut keluar dari pekerjaan Umur berkorelasi negatif dengan absen kerja, kecuali untuk absen kerja yang tak bisa dihindari
• Banyak anggapan bahwa produktivititas kerja menurun seiring pertambahan usia,
• Hubungan umur dengan kepuasan kerja menunjukan hubungan yang positif, namun pada perusahaan modern yang menggunakan teknologi komputer canggih kepuasaan karyawan yang sudah tua menjadi menurun, karena mereka enggan mempelajari teknologi baru.
b. Jenis Kelamin.
Secara umum tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki dalam produktivitas kerja dan dalam kepuasan kerja.
c. Status Perkawinan : karyawan yang berstatus kawin ternyata lebih sedikit absen kerja, lebih jarang pindah kerja, dan lebih mengekspresikan kepuasan kerja.
d. Jumlah anggota keluarga: makin besar jumlah anggota keluarga makin terlihat kepuasan kerja. Belum dapat ditarik kesimpulan mengenai hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan produktivitas kerja dan dan pindah kerja, tetapi dalam kaitannya dengan absen kerja diketahui bahwa makin besar jumlah anak dalam keluarga, makin besar pula angka absen kerja.
e. Senioritas karyawan, karyawan-karyawan senior lebih kecil angka absen kerja, dan angka pindah kerjanya, dan perilaku karyawan dimasa lalu dapat dipakai untuk meramalkan perilakunya pada masa mendatang.
2. Kemampuan Kerja, yaitu kapasitas individu menyelesaikan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan. Kemapuan menyeluruh seorang karyawan meliputi:
a. Kemampuan Intelektual
b. Kemampuan / Kecakapan Emosional
c. Kemampuan Fisik
d. Kesesuaian antara Kemampuan dan Pekerjaan
3. Kepribadian. Kepribadian merupakan perangkat gambaran diri yang terintegrasi dan merupakan perangkat total dari kekuatan intrapsikis, yang membuat diri seseorang menjadi unik, dengan perilaku yang spesifik. Hal-hal yang mempengaruhi kepribadian seseorang yaitu : faktor keturunan, faktor lingkungan, kondisi situasional (kepribadian , dan watak kepribadian. Karakteristik kepribadian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku manusia dalam organisasi atau perusahaan.
4. Proses Belajar, proses belajar yaitu perubahan perilaku yang relative permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman hidup. Beberapa teori belajar diantaranya :
a. Pengondisian Klasik : mempelajari respons yang terkondisikan ternyata melibatkan asosiasi antara stimuli yang tak terkondisikan.
b. Teori Belajar Sosial, merupakan ekstensi dari pengondisian operatif yang menganggap bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari konsekuensinya, juga merupakan campuran dari proses belajar observasional dan peranan persepsi dalam proses belajar tersebut. Teori belajar sosial memasukkan proses proses atensi, retensi, reproduksi motorik, dan proses penguatan agar proses belajar dapat berhasil secara signifikan.
Proses belajar bisa dilakukan dengan perbaikan bertahap (shaping), yaitu perilaku manajer dalam organisasi yang mengajari karyawan berperilaku tertentu yang bisa menguntungkan perusahaan dan mereka mencoba membimbing karyawan tersebut secara bertahap. Cara umum yang dapat ditempuh dalam perbaikan bertahap yaitu:
a. Penguatan Positif : respons dari perbuatan karyawan diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan
b. Penguatan negative : respons dari perbuatan karyawan diikuti oleh pengakhiran atau penghentian sesuatu yang tidak menyenangkan
c. Extinction : pemberian hukuman sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dalam rangka mengeliminasi perilaku yang tidak diinginkan.
E. PERSEPSI DALAM PERILAKU ORGANISASI
Persepsi merupakan proses kognitif yang kompleks yang dapat memberikan gambaran yang unik tentang dunia yang sangat berbeda dengan realitasnya, dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan interaksi yg kompleks dari seleksi, organisasi, dan interpretasi (Robbins, 1993)
Tiga faktor yg mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Pelaku persepsi ; dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti sikap, motif, interes, pengalaman masa lalu, dan harapan.
2. Objek/target persepsi: karakteristik dalam target persepsi yang sedang diobservasi mempengaruhi segala hal yang dipersepsikan. Makin besar persamaan suatu objek, maka makin besar kemungkinan untuk mempersepsikan objek tersebut sebagai sebuah kelompok bersamA.
3. Konteks situasi dimana persepsi itu dibuat yaitu elemen-elemen dalam lingkungan sekitar dapat mempengari persepsi seseorang
Persepsi Organisasi
adalah aspek persepsi yang memfokuskan apa saja yang perlu dilakukan organisasi manakala informasi yang pertama kali diterima.

Macam –macam persepsi organisasi antara lain :
1. Persepsi pengelompokan, yaitu adanya kecendrungan untuk mengelompokan beberapa stimuli ke dalam pola yang dikenal. Jika konstelasi-konstelasi yang sederhana dari berbagai stimuli yang disodorkan kepada kita, kita akan cenderung mengelompokkannya dalam bentuk closure, kontinuitas, proksimitas, atau kesamaan.
Closure ialah prisnsip–prinsip? pengelompokan dimana orang kadang mempersepsikan sesuatu sebagai keseluruhan meskipun ada satu atau beberapa orang yang tidak mendukung atau menyetujuinya
Kontinuitas ialah kecendrungan mempersepsikan garis atau pola yang kontinu, tipe ini menuju kepada keadaan tidak kreatif.Proksimitas atau kedekatan menyatakan bahwa sekelompok stimuli yang secra bersama saling berdekatan akan dipersepsikan sebagai satu pola yang menyeluruh. Contohnya beberapa karyawan dalam sebuah perusahaan mungkin akan diidentifikasikan sebagai sebuah kelompok tunggal karena adanya kedekatan fisik. Kesamaan, prinsip kesamaan ini menyatakan? bahwa makin besar kesamaan stimuli, makin besar kecendrungan untuk mempersepsikan stimuli tersebut sebagai sebuah kelompok umum.
2. Persepsi Ketetapan, persepsi ini memberikan individu rasa stabil dalam dunia yang terus berubah dan sesuatu yang konstan didalam bermacam variable yang kompleks. Pola ini sebagian besar berasal dari proses belajar, tetapi setiap situasi itu berbeda, disana ada interaksi antara kecendrungan-kecendrungan bawaan dan hasil belajar didalam seluruh proses persepsi tersebut.
3. Persepsi konteks, persepsi ini memberikan arti dan nilai untuk stimuli yang sederhana, contoh: objek, peristiwa, situasi, dan orang orang dimasyrakat. Kultur dan struktur organisasi memberikan konteks primer dimana manajer dan karyawan mempraktekan kemampuan persepsinya.
4. Persepsi Pertahanan, persepsi ini sangat erat kaitannya denga persepsi konteks. Persepsi ini yaitu ketika seseorang mungkin membentuk sebuah pertahanan terhadap stimuli atau peristiwa-peristiwa dalam konteks permasalahan yang tidak dapat diterima atau mengancam secara pribadi atau cultural
Persepsi Sosial
yaitu persepsi seseorang terhadap orang lain atau lebih tepatnya bagaimana kita saling mengenali satu sama lain. Kompleksnya persepsi sosial dapat digambarkan oleh karakteristik pelaku dan obkek persepsi.
Empat karakteristik pelaku yang sangat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan orang lain didalan situasi lingkungan tertentu yaitu :
1. Mengenali orang lain secara lebih tepat dapat lebih mudah dilakukan dengan mengenali diri sendiri
2. Karakteristik pribadi yang paling menonjol akan mempengaruhi persepsi terhadap orang lain
3. Orang-orang yang mudah menerima dirinya lebih besar kemungkinannya untuk dapat melihat aspek-aspek yang baik dari orang-orang lain
4. Ketepatan dalam mempersepsikan orang lain bukanlah satu-satunya keterampilan
Tiga karakteristik objek persepsi yang sangat mempengaruhi cara seseorang mempersepsikan orang lain didalan situasi lingkungan tertentu yaitu :
1. Status orang yang menjadi objek persepsi akan sangat mempengaruhi persepsi orang lain terhadapnya
2. Orang yang sedang menjadi objek perepsi biasanya ditempatkan dalam kategori yang dapat menyederhanakan persepsi, yaitu status dan peranannya dalam masyarakat
3. watak (perilaku yang sama berulang-ulang) adalah hal yang dapat dilihat dari orang yang menjadi objek persepsi
Empat aplikasi persepsi dalam perusahaan:
1. Rekruitmen pegawai dengan interview
2. Evaluasi prestasi kerja:
3. Usaha karyawan; Penilaian terhadap usaha karyawan harus dilakukan. (lebih banyak karyawan dipecat karena sikapnya yg burukdan disiplin yg kurang daripada karena kekurang mampuan bekerja)
4. Kesetiaan karyawan.(karyawan yg melamar pekerjaan ditempat lain dipersepsikan tidak setia kepada perusahaan).
F. NiILAI,SIKAP,DAN PERILAKU ORGANISASI
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa atau masyarakat tertentu itu berisikan elemen-elemen yang “judgmental” seperti segala sesuatu yang dianggap baik,benar,dan dikehendaki oleh masyarakat setempat.
Nilai yaitu kumpulan perasaan senang dan tidak senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam diri orang, pendapat rasional dan tidak rasional, prasangka dan pola asosiasi yang menentukan pandangan seseorang tentang dunia.(Gibson, 1985). Nilai dapat digunakan sebagai suatu cara mengorganisasi sejumlah sikap. Nilai-nilai juga penting untuk memahami perilaku manajer yang efektif.
Sikap yaitu pernyataan-pernyataan evaluatif, baik yg menyenangkan maupun yg tidak menyenangkan atau penilaian–penilaian mengenai obyek, manusia atau peristiwa (Robbins,1089).
Ada tiga komponen yang berbeda dalam sikap yaitu :
a. komponen kognittif (informasi yang dimiliki seseorang tentang orang lain atau benda atau tanggapan terhadap persepsi atau pernyataaan tentang keyakinan
b. komponen afektif yang berisikan perasaan seseorang dari objeknya
c. kecenderungan perilaku yang berisikan cara yang direncanakan seseorang untuk bertindak atau berperilaku terhadap obyeknya.
Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dan berlangsung dengan cara:
a. Pengalaman pribadi. Seseorang akan mempersepsikan karakteristik tertentu atau watak dari objek tersebut dan beberapa darinya diasimilasikan kedalam sikap tentang objek tersebut.
b. Asosiasi, yaitu ketika seseorang meminindahkan sebagian atau seluruh sikapnya terhadap objek lama menuju kepada objek baru, asosiasi akan membentuk sikap yang baru.
c. Proses belajar sosial, yaitu pembentukan sikap tertentu terhadap objek-objek yang belum pernah dialami secara langsung, tetapi dipengaruhi oleh informasi yang diberikan orang lain yang telah memiliki dan membentuk sikap terhadap obyek tersebut.
Bagian-bagian dari sikap dalam pekerjaan diantaranya yaitu :
a. Keterlibatan tugas dan Kerja : sikap-sikap yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaan. Keterlibatan diperlukan sebagai variable psikologis dari sebuah sikap. Keterlibatan kerja menunjuk pada keterlibatan atau keterasingan seseorang dengan/dari pekerjaan secara umum. Tiga komponen keterlibatan tugas dan kerja yaitu : a)derajat dan ketetapan hati untuk berpartisipasi, b)derajat pertimbangan tentang tugas atau pekerjaan sebagai kepentingan sentral dalam kehidupan, c)pertimbangan tentang tugas atau pekerjaan sebagai sentral konsep diri.
b. Komitmen organisasi, didefinisikan sebagai orientasi seseorang terhadap organisasi dalam arti kesetiaan, identifikasi, dan keterlibatan. Komitmen organisai mempunyai hubungan negatif dengan absen kerja maupun pindah kerja (Pierce & Dunham, 1987)
c. Sikap dan konsistensi. Para ahli berpendapat bahwa manusia itu sebisa-bisanya konsisten dengan sikap-sikapnya dan konsisten antara sikap dengan perilakunya
d. Teori disonansi kognitif, yaitu adanya ketidaksesuaian antara dua atau lebih sikap seseorang atau adanya ketidaksesuaian antara perilaku dengan sikapnya (Festinger, cit, Robbins, 1993). Dengan adanya kenyataan ini sikap manusia tidak selalu konsisten dan perilaku seseorang tidak dapat diramalkan dari sikapnya. Teori disonansi kognitif ini dapat meramalkan produktivitas seseorang dalam pekerjaannya, kalau disonansi belum dapat diatasi produktivitas kerja akan menurun.
Nilai, sikap, dan perilaku organisasi akan mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Faktor-faktor penting yang kondusif untuk kepuasan kerja adalah pekerjaan yang menantang, penghargaan yang tidak diskriminatif, suasana kerja yang mendukung, dan teman-teman sekerja yang membantu.
Dampak Finansial dari Sikap Karyawan dalam Perilaku Organisasi
Prosedur yang dikembangkan Mirvis & Lawler (1977) yaitu prosedur yang dapat mengukur dampak finansial dari sikap karyawan dalam perilaku organisasi yang dikenal sebagai behavioral accounting, yang mengestimasikan dampak finansial yang terjadi dan sikap karyawan, dan juga adanya kemungkinan adnya efek finansial dari perubahan sikap karyawan tersebut.
G. KONSEP MOTIVASI DALAM PERILAKU ORGANISASI
Konsep motivasi banyak dibicarakan orang dalam berbagai aspek kehidupan yang meskipun mempunyai pengertian dasar yang sama memiliki definisi yang variatif,tergantung pada aspek kehidupan apa motivasi ini akan diaplikasikan.
Motivasi dalam perilaku organisasi dikenal sebagai kemauan untuk berjuang/ berusaha ke tingkst yang lebih tiggi untuk mencapai tujuan organisasi, dan untuk memeproleh kepuasan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan pribadinya (Robbins, 993).
• Teori Klasik tentang Motivasi :
Teori hirarki kebutuhan (Abraham Maslow’s) : bahwa dalam diri setiap orang ada hierarki lima kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri. Jika setiap kebutuhan sebelumnya telah terpuaskan secara substansial, maka kebutuhan berikutnya akan menjadi tuntutan yang dominan – bergerak secara hirarkis.
• Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor Theory) : membedakan? sifat dasar manusia menjadi dua : yang dasarnya negative disebut teori x, yang dasarnya positif disebut teori y.
• Teori Motivasi Higienis (Frederick Herzberg) : Hubungan seseorang dengan pekerjaannya itu merupakan sesuatu yang mendasar, dan sikap orang tersebut terhadap pekerjaannya dapat menentukan kesuksesan atau kegagalannya. Menurut teori ini jawaban karyawan di kala baik sangat berbeda secara signifikan dengan di kala mereka merasa buruk tentang pekerjaannya. Pernyataan Herzberg yaitu “Lawan dari kepuasan adalah tidak ada kepuasan”, dan “Lawan dari ketidak puasan adalah tidak ada ketidakpuasan”
• Teori motivasi kontemporer:
1. Teori ERG
Teori ERG merupakan modifikasi teori Maslow (Clayton Alderfer – Yale University) Sebetulnya ada 3 kelompok kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap keberadaan, saling berhubungan dan pertumbuhan (“Existence, Relatedness and Growth”). Teori ERG tidak menerima adanya hieraki yang kaku dimana urutan lebih rendah harus terpuaskan secara substansial lebih dulu sebelum seseorang dapat meningkatkan kepada kebutuhan berikutnya. Ateori aerg berisikan dimensi frustasi-regresi
2. Teori kebutuhan Mc.Clelland : teori ini memfokuskan pada 3 jenis kebutuhan yaitu keberhasilan, kekuatan / kewenangan, dan afiliasi :
Kebutuhan untuk? keberhasilan: Dorongan untuk menjadi yang terbaik, untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan untuk berjuang demi kesuksesan. Orang-oarang dengan kebutuhan keberhasilan tinggi akan berprestasi terbaik kalau mereka menganggap bahwa kemungkinan keberhasilan tugasnya sebesar 50%.
Kebutuhan untuk? kekuatan: Kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berperilaku dengan cara-cara yang kita kehendaki, tidak ada/sedikit kemungkinan mereka dapat berperilaku lain atau dapat disebutkan keinginan untuk memiliki dampak, pengaruh, dan control terhadap orang-orang lain.Kebutuhan untuk afiliasi : Keinginan untuk memiliki hubungan-hubungan persahabatan atau hubungan antar manusia secara dekat, atau bisa juga disebut keinginan untuk dapat disukai dan ditrima oleh orang lain.Penelitian Boyatziz, 1984, bahwa para manajer terbaik biasanya memiliki kebutuhan tinggi akan kekuatan dan kebutuhan rendah akan afiliasi.
3. Teori Evaluasi Kognitif : pisnipnya yaitu penyediaan/pemberian penghargaan ekstrinsik untuk perilaku karyawan yang sebelumnya telah memberikan kepuasan intrinsik, cenderung akan menurunkan level motivasinya secara keseluruhan. Teori ini tidak sepenuhnya benar contohnya pada pekerjaan yang sangat membosankan, dan pekerjaan tingkat rendah yang sukar memberikan kepuasan/daya tarik secara intrinsic, penghargaan ekstrinsik kelihatan justru dapat meningkatkan motivasi intrinsic.
4. Teori Karakteristik Tugas : mengidentifikasikan berbagai karakteristik tugas dari pekerjaan-pekerjaan, bagaimana karakteristik-karakteritik ini digabungkan untuk menciptakan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda dan hubungan dari karakteristik-karakteristik ini dengan motivasi, kepuasan dan prestasi kerja karyawan.
Tiga Macam Teori yang Mendukung Teori karakteristik Tugas :
a. Teori Ciri Persyaratan Tugas : Turner & Lawrence, 1965 Menetapkan 6 karakteristik kompleksitas pekerjaan: variasi, otonomi, tanggungjawab, pengetahuan & ketrampilan, interaksi sosial yang diperlukan, dan pilihan interaksi social. Semakin tinggi nilai pekerjaan dari karakteristik makin kompleks suatu pekerjaan
b. Teori Karakteristik Model Pekerjaan (KMP) : Hackman dan Oldham (1976) memyebutkan bahwa setiap pekerjaan dapat digambarkan dalam lima dimensi tugas inti yaitu : variasi keterampilan, identitas tugas, kepentingan tugas, otonomi, dan umpan balik. Dari sudut pandang motivasi model ini menyatakan bahwa penghargaan internal diperoleh dari individu ketika dia belajar dari hasil kerjanya dengan tanggung jawab pribadi dan ternyata berguna serta bernilai buat orang lain.
c. Model Proses Informasi Sosial menurut teori ini motivasi dan kepuasan karyawan dapat dimanipulasi oleh tindakan halus seperti komentar dari teman sekerja/pimpinan. Sebaiknya manajer memberikan perhatian pada perepsi karyawan terhadap pekerjaannya seperti karakteristik aktual pekerjaan tersebut.
5. Teori Penetapan Tujuan ini ni dikembangkan oleh Edison Locke yang menyatakan bahwa tujuan spesifik dan sukar yang diterima seseorang dapat menjurus pada prestasi kerja yang lebih tinggi danmenggunakan pendekatan kognitif. Kecendrungan seseorang untuk bekerja demi tercapainya tujuan merupakan sumber motivasi yang besar. Hal yang mempengaruhi hubungan antara penetapan tujuan dan prestasi kerja yaitu : kesempatan untuk berpartisipasi, komitmen pada tujuan, dan efektivitas diri.
6. Teori Penguatan. Teori yang menggunakan pendekatan perilaku, yang barargumentasi bahwa penguatan mengondisikan perilaku. Menurut teori ini perilaku seseorang dipengaruhi lingkungan dan apa saja yang mengontrol perilaku adalah faktor-faktor penguat yang berupa konsekuensi apa saja yang mengikuti respons seseorsng yang dapat meningkatakan kemungkinan orang tersebut untuk mengurangi perilakunya. Teori ini menggabaikan status internal individu berupa perasaan, sikap, harapan, dan variable, variable kognitif lainnya.
7. Teori Persamaan Teori menyatakan bahwa seorang keryawan akan membandingkan diri mereka sendiri dengan teman-teman, para tetengga, teman sekerja para sejawat pada intern maupun organisasi lainnya mengenai input kerja dengan hasilnya (output). Teori persamaan menunjukkan bahwa pada keryawan, motivasi itu dipengaruhu secara signifikan oleh pengahargaan relative dan penghargaan absolute.
8. Teori Ekspektansi. Teori ini berasal dari Viktor Vroom 1993 yang mrnyebutkan bahwa kekuatan dari kecendrungan untuk berperilaku dengan cara tertentu tergantung pada adanya daya tarik hasil tersebut kepada individu yang bersangkutan.
Tiga variable yang saling berpengaruh pada teori ekspectansi adalah :
1. Attractiveness : Pentingnya daya tarik hasil/penghargaan yang akan diterima seorang karyawan setelah menyelesaikan tugas/pekerjaannya
2. Performance – reward linkage : Derajat kepercayaan karyawan bahwa prestasi kerja pada tingkat tertentu akan menuju kepada perolehan hasil yang diinginkan
3. Effort – performance linkage Kemungkinan yang dipersepsikan karyawan bahwa besarnya usaha yang diperjuangkan akan menuju pencapaian prestasi kerja. Penghargaan pada setiap karyawan sebaiknya dihubungkan dengan tujuan setiap karyawan.
Prestasi Kerja Karyawan. Prestasi kerja karyawan dapat sejalan dengan mencapai tujuan umum organisasi. Salah konsep dasar manajemen untuk mencapai tujuan umum organisasi ini dikenal dengan konsep Manajemen By Objectives (MBO). MBO ialah sebuah program manajemen yang meliputi berbagai tujuan spesifik, yang ditetapkan secara partisipatif, untuk jangka waktu yang ditetapkan dengan pemberian umpan balik tentang kemajuan pencapaian tujuan (Robbins, 1993).
Cara untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan salah satunya dengan modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku dikenal denghan sebutan OB Mod, mempresentasikan aplikasi teori penguatan kepada orang-orang dalam lingkungan kerja. Ada lima langkah model penyelesaian masalah yang merupakan program khas dalam OB Mod, yatu :
• Identifikasi perilaku-perilaku yang berhubungan dengan prestasi kerja
• Pengukuran perilaku tersebut Identifikasi berbagai kemungkinan perilaku
• Pengembangan dan Implementasi strategi intervensi,
Evaluasi peningkatan preatasi kerja
Salah satu yang paling banyak didiskusikan dari manajemen partispatif adalah Quality Circle (QC) yang berupa sebuah kelompok kerja yang terdiiri dari delapan sampai sepuluh karyawan dan supervisor yang membagi tanggunga jawab bersama. Teori motivasi yang konsisten dengan manajemen partisipatif adalah teory Y, sedangkan teori x sejalan dengan tipe manajemen yang lebih tradisional. Sehubungan dengan teori mitivasi higienis, manajemen partisipatif dapat memberikan motivasi intrinsik pada karyawan dengan jalan peningkatan berbagai kesempatan untuk menumbuhkan tanggung jawab dan keterlibatan dalam pekerjaan itu sendiri.
Kompensansi berdasarkan prestasi kerja adalah sistem pembayaran karyawan berdasarkan pengukuran beberapa prestasi kerja. Kompensansi berdasaekan prestasi kerja mungkin paling sesuai dengan teori ekspektasi. Sebaiknya karyawan perusahaan memiliki persepsi ada hubungan kuat antara prestasi kerja dengan penghargaan yang mereka terima. Ada keuntungan yang fleksibel yang sudah mulai banyak dipraktikan di perusahaan –perusahaan besar di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan pada karyawan untuk memilih paket kompensansi yang paling memuaskan menurut dirinya dalam pemenuhan kebutuhannya sekarang. Hubungan antara keuntungan yang fleksibel dengan teori ekspektansi ini yaitu menggunakan asumsi bahwa semua karyawan memiliki kebutuhan yang sama.
Dalam system pembayaran dikenal juga istilah lain yaitu nilai tambah yang sebanding, yaitu “ bayaran sama untuk kerja yang sama” termasuk pekerjaaan yang memiliki nilai yang sebanding. Nilai tambah yang sebanding merupakan aplikasi langsung dari teori persamaan. Dalam melaksanakan tugasnya karyawan membutuhkan jadwal kerja alternative, yaitu diantaranya hari kerja yang diperpendek, waktu yang flesibel, dan pembagian kerja. Jadwal kerja alternative ini adalamkaitannya dengan teori motivasi dapat merespons kebutuhan yang berbeda dari setiap angkatan kerja.
Rangkuman 10 hukum tentang motivasi :
1. Kita harus dapat memotivasi diri kita sendiri sebelum dapat memotivasi orang lain
2. Kita harus dihargai bukan disukai supaya dapat memotivasi orang lain
3. Motivasi itu memerlukan tujuan yang jelas
4. Motivasi yang datang dari luar tidak pernah bertahan lama
5. Motivasi itu memerlukan pengakuan
6. Partsipasi itu dapat memotivasi
7. Menyaksikan kemjauan itu motivasional
8. Sebuah tantangan hanya dapat memotivasi bila kita berfikir kita dapat menang
9. Setiap orang berpotensi menjadi bintang
10. Menjadi anggota sebuah kelompok itu memotivasi diri.

Daftar Pustaka :
·        http://lutfiblurry.blogspot.com/2011/03/teori-motivasi-gitosudarmo-mulyono-1999.html

TUGAS 6 : MANAJER ORGANISASI


Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Di bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manajer pengembangan organisasi, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan
  • Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur organisasi dan lainnya)
  • Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek penting kinerja organisasi
  • Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu yang telah disetujui
  • Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report kepadanya)
  • Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-anggaran yang sudah disetujui
  • Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang  sasaran, tujuan / obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi,
  • Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi yang up to date / sesuai zaman dan  metoda-metodanya  serta menyediakan penafsiran yang pantas kepada para direktur, para manajer dan staf di dalam organisasi
  • Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

DEFINISI MANAJER, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN

DEFINISI MANAJER.
Manajer merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi dengan mengendalikannya. Dengan demikian seorang ahli yaitu Mintzberg menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain. Selain itu seorang manajer mempunyai peranan penting dalam menjalan suatu organisasi bahkan seorang manajer harus mempunyai keterampilan agar suatu organisasi yang dipimpin berjalan baik.

DEFINISI ORGANISASI

Organisasi diambil dari bahasa yunani yaitu organon atau alat yang merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
maka dari itu bahwa sebuah organisasi harus mempunyai unsur-unsur yaitu partisipasi, kesediaan, dan tanggung jawab yang tinggi.

Menurut beberapa pakar definisi organisasi yaitu

a,Stoner mengatakan organisasi merupakan pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

b.James D. Mooney mengemukakan organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

c.Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

d.Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi merupakan satu kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan mempunyai definisi yaitu suatu proses yang memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi . Seorang pemimpin haruslah mempunyai kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas yang tinggi itulah yang akan mempengaruhi seorang pemimpin akan berhasil atau tidaknya dalam bertugas.


DAFTAR PUSTAKA

hendrocksteady.blogspot.com/.../
 http://rianperformance.blogspot.com/
organisasi.org/taxonomy_menu/2/35?page=1

TUGAS 8: ORGANISASI MATRIK MANAJEMEN


ORGANISASI MATRIK
Organisasi merupakan salahsatu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada struktur organisasi yang dianut. Salahsatu dari struktur organisasi tersebut adalah organisasi matrik.
Organisasi matrik disebut juga organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana penggunaan struktur.organisasi dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan berdasrkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bagian penelitan dan pengembangan.
Struktur organisasi matrik menyangkut pembentukan tim-tim, spesialis untuk mencapai tujuan khusus. Manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek, jika telah selesai maka tim dibubarkan dan masing-masing anggota kembali ke departemennya masing-masing sampai adanya proyek baru dimana mereka ditarik kembali untuk bekerja sama.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana wewenang horizontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibatnta anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, yang berarti dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada manajer puncak. Organisasi matrik juga mempunyai kebaikan dan keburukan antara lain:
Kebaikan:
- Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama
- Memaksimalkan efisiensi penggunaan manajer fungsional
- Mengembangkan keterampilan dan kreativitas karyawan serta fleksibilitas kepada organisasi
- Melibatkan motivasi dan menantang karyawan serta memperluas pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya membebaskan manajemen puncak ntuk perencanaan
- Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan dengan orientasi proyek
Keburukan:
- Beberapa masalah dapat muncul karena melanggar prinsip kesatuan perintah
- Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan timnya
- Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer bagian lain
- Adanya pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif
- Memerlukan koordinasi vertikal dan horizontal
- Memerlukan lebih banyak keterampilan antar pribadi
- Menimbulkan resiko timbulnya perasaan anarki
- Sangat mahal untuk diimplementasikan
- Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebh mengarah perdebatan daripada kegiatan

Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

Organisasi Matriks & Struktur pada PT. Graha Buana Cikarang Jakarta


Struktur organisasi matrik

Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan funginya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri.

Struktur Organisasi Fungsional
 Preident Direktur atau direktur utama, membawahi:§
• Direktur Pemasaran
 PengelolaØ
• Direktur Produksi
• Direktur Personalia
• Direktur Pembelanjaan
• Direktur Umum
Struktur organisasi fungsional terdiri dari bagian pemasaran, bagian produksi, bagian personalia, bagian pembelanjaan dan bagian umum. Pada Struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dahulu dia bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama.

Struktur Organisasi Proyek

 Manajer Bagian§
• Manajer Proyek A
 Personalia ProduksiØ
 Personalia PembelanjaanØ
 Personalia AdministrasiØ
 DstØ
• Manajer Proyek B
• Manajer Proyek C
• Dst

Pada hakikatnya Struktur organisasi Proyek bermula dari organisasi fungsional.Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pada proyek benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya dibawah kekuasaannya. Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu dimana ia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian akan khawatir bila personil-personilnya ditarik ke proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efisien dan efektif. Oleh Karena itu diciptakan apa yang disebut Struktur Organisasi Matriks.


Struktur Organisasi Matriks
 Preident Direktur atau direktur utama, membawahi:§
• Direktur Manajemen Proyek
 Manajer Proyek A, Bertanggung jawab memperinci paket pekerjaan sesuai dengan hsil kerja, jadwal waktu dan anggaran.Ø
 Manajer Proyek B, Bertanggung jawab memperinci paket pekerjaan sesuai dengan hsil kerja, jadwal waktu dan anggaran.Ø
• Direktur Penelitian dan pengembangan, Bertanggung jawab terhadap alokasi kerja dan caranya.
• Direktur Produksi, Bertanggung jawab terhadap alokasi kerja dan caranya.
• Direktur Pemasaran
• Dst

Masing-masing bagian secara struktual tidak boleh memilik proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi masih berada dalam pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matrik biasanya hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancer dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek.

DAFTAR PUSTAKA

kminoz.wordpress.com ›
coretanannisa.blogspot.com/.../
Sumber : Makalah Muhhamad Aswin, Universitas Sumatra Utara

TUGAS PRESENTASI PENGANTAR EKONOMI : KEBIJAKAN FISKAL

KATA PENGANTAR

Kami Panjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, karena dengan Ridho-Nyalah Kami bisa menyelesaikan makalah ini, dalam kesempatan kali ini kami akan  membahas tentang “ Kebijakan Fiskal ”. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Pengantar Ekonomi.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat langsung dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari Dosen Pembimbing dalam rangka penambahan dan peluasan.


Penulis,


PENDAHULUAN
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
  • Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
  • Pola persebaran sumber daya
  • Distribusi pendapatan
BAB I
1.1  PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Dari semua unsure APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
1.2 TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL
Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Tujuan utama kebijakan fiskal ialah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga. Implementasinya untuk menggerakkan Pos penerimaan dan pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan semakin kompleksnya struktur ekonomi perdagangan dan keuangan, maka semakin rumit pula cara penanggulangan inflasi. Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, perdagangan dan penentuan harga.
Dalam kebijakan fiskal, inflasi dikendalikan dengan surplus anggaran, sedangkan dalam kerangka kebijakan moneter, inflasi dikendalikan dengan tingkat bunga dan cadangan wajib. Piranti kebijakan yang perlu dipersiapkan

1. Pajak untuk sektor swasta
2. Pinjaman pada masyarkat
3. Pengeluaran Pemerintah untuk pengendalian pengangguran

Apabila piranti kebijakan dimaksud ternyata gagal, maka cara yang tepat dengan MENCETAK UANG. Uang yang dicetak oleh pemerintah harus dijamin dengan cadangan devisa yang cukup, agar uang yang beredar di masyarakat aman.
Kebijakan Fiskal
  1. Ekspansif : implementasi kebijakan ini dengan menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan penerimaan pajak.
  2. Kontraktif : implementasi kebijakan ini dengan menurunkan pengeluaran pemerintah dan menaikkan penerimaan pajak.
Permasalahan yang mungkin muncul dalam kebijakan fiscal
1.           Bagaimana meningkatkan kemampuan perpajakan (Taxable Capacity)
2.           Bagaimana membuat seimbang komposisi pajak
3.           Bagaimana merancang pajak-pajak khusus
Macam-macam Kebijakan Fiskal
  1. Functional finance : Pembiayaan pemerintah yang bersifat fungsional
  2. The managed budget approach : Pendekatan pengelolaan Anggaran
  3. The stabilizing budget : Stabilisasi anggaran yang otomatis, apabila model ini gagal, maka pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya seperti dengan menaikkan gaji PNS atau subsidi
  4. Balance budget approach : Pendekatan Anggaran Belanja berimbang, namun bila terlambat penyesuaian (Perubahan Anggaran Keuangan), maka kepercayaan masyarakat akan hilang.
Dalam konteks perencanaan pembangunan ekonomi, rancangan kebijakan fiskal tidak hanya diarahkan untuk pengembangan aspek ekonomi seperti pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran dan stabilisasi ekonomi, tetapi juga pening katan aspek sosial seperti pemerataan pendapatan, pendidikan, dan kesehatan.

Buku ini memberikan gambaran era baru pengelolaan kebijakan fiskal sejak periode 1960an hingga saat ini. Seperti perkembangan kebijakan perpajakan dan kepabeanan; perkembangan reformasi kebijakan belanja; perkembangan kebijakan pembiayaan dan sektor keuangan; desentralisasi fiskal dan otonomi daerah; termasuk peningkatan kualitas dan pengamanan pelaksanaan kebijakan fiskal.

Karena itu, kebijakan fiskal senantiasa mengalami perubahan dari tahun ke tahun sejalan dengan masa bakti kabinet pemerintahan saat itu. Buku ini disarankan dimiliki oleh para birokrat pemerintahan, pemerhati perpajakan dan keuangan, dosen, mahasiswa, serta masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap kebijakan fiskal di Indonesia.
 
RESENSI TERKINI - Era Baru Kebijakan Fiskal : Pemikiran, Konsep, dan Implementasi

Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:

* Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
* Pola persebaran sumber daya
* Distribusi pendapatan
1.3 INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. Perubahan dalam tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat berdampak pada variabel-variabel berikut dalam perekonomian:
  • Aggregate demand and the level of economic activity ( Permintaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi )
  • The pattern of resource allocation (Pola alokasi sumber daya)
  • The distribution of income (Distribusi pendapatan)
Kebijakan fiskal mengacu pada efek keseluruhan hasil anggaran pada kegiatan ekonomi. Sikap yang tiga kemungkinan kebijakan fiskal yang netral, ekspansif, dan kontraktif:
  • Sebuah sikap netral menyiratkan kebijakan fiskal anggaran berimbang di mana G = T (Pemerintah pengeluaran = Pajak pendapatan). Pengeluaran pemerintah sepenuhnya didanai oleh penerimaan pajak dan hasil keseluruhan anggaran memiliki efek netral pada tingkat kegiatan ekonomi.
  • Sikap ekspansif kebijakan fiskal bersih melibatkan peningkatan pengeluaran pemerintah (G> t) melalui pengeluaran pemerintah meningkat, penurunan pendapatan pajak, atau kombinasi dari keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih besar atau lebih kecil daripada surplus anggaran pemerintah sebelumnya, atau defisit jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. . Ekspansioner kebijakan fiskal biasanya berhubungan dengan defisit anggaran.
  • Sebuah kontraktif kebijakan fiskal (G <T) terjadi ketika bersih dikurangi pengeluaran pemerintah baik melalui pendapatan pajak yang lebih tinggi, mengurangi pengeluaran pemerintah, atau kombinasi dari keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih rendah atau surplus yang lebih besar daripada pemerintah sebelumnya, atau surplus jika sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. Contractionary fiscal policy is usually associated with a surplus. Kontraktif kebijakan fiskal biasanya berhubungan dengan surplus

PENUTUP
Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, khususnya Perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyampaikan tiga arah kebijakan fiskal 2011 dalam pembahasan kerangka ekonomi makro 2011, yang disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu, (02/06) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
''Yang pertama adalah mendukung pencapaian sasaran pembangunan 2011,'' paparnya. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan 2011, pemerintah akan melakukan pembangunan kesejahteraan, pembangunan demokrasi dan penegakan hukum.
Arah kebijakan fiskal yang kedua adalah berorientasi pada peningkatan kesejahteraan melalui sasaran utama (triple track strategy). ''Dalam hal ini, kami akan menggunakan triple track strategy, pro-growth, pro-job, pro-poor,'' demikian Menkeu menjelaskan. Terakhir, pemerintah berupaya untuk menjaga kesinambungan fiskal melalui proyeksi defisit anggaran 2011 yaitu sekitar 1,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB)
DAFTAR PUSTAKA

web.kppn-tanjungredeb.net/.../404-tiga-arah-kebijakan-fiskal-2011
www.jevuska.com › Arsip
wikipedia indonesia

TUGAS MATEK : CONTOH SOAL & JAWABAN TURUNAN 2

1) diberikan (x² + 1)/ [x(x + 1)(x - 1)] = A/x + B/(x + 1) + C(x - 1) cari turunan ke 100 dari ( x² +1 ) / ( x³ - x )

JAWAB:

(x² + 1)/ [x(x + 1)(x - 1)] = A/x + B/(x + 1) + C(x - 1)

(x² + 1)/ [x(x + 1)(x - 1)] = A(x+1)(x-1) + B(x(x-1)) + C(x(x+1)) / [x(x + 1)(x - 1)]

(x² + 1) = A(x+1)(x-1) + B(x(x-1)) + C(x(x+1))

x² + 1 = (A+B+C)x² + (C-B)x - A

A = -1
B = 1
C = 1

Jadi
(x² + 1)/ [x(x + 1)(x - 1)] = -1/x + 1/(x + 1) + 1(x - 1)

y = -1/x + 1/(x + 1) + 1(x - 1)

dy/dx = 1/x^2 - 1/(x+1)^2 - 1/(x-1)^2

d²y/dx ² = -2/x^3 + 2/(x+1)^3 + 2/(x-1)^3

d³y / dx³ = 6/x^4 + 6/(x+1)^4 + 6/(x-1)^4
turunan ke 100 sbb:
deret untuk angka pembilang 1, 2, 6, 24, 120, .........., n!
suku ke 100 = 100!

2) turunan ke 100 :
d^100 y / (dx)^100 = -(100!)/x^101 + 100!/(x+1)^101 + 100!/(x-1)^101


Turunan dari y = sin 2x cos 4x^3

JAWAB:

y = u . v
y' = u' v + v' u

y = sin 2x cos 4x^3
y' = 2cos2x cos4x³ + 12x²(-sin4x³)sin2x
y' = 2cos2x cos4x³ - 12x² sin4x³ sin2x

3) tentukan turunan dari y = x^(x^2 )

JAWAB:

y = x^(x^2)
ln y = x^2ln x
Turunkan tiap ruas
dy/y = 2x*dx*lnx + x^2*dx/x, bagi semua ruas dengan dx
dy/dx*1/y = 2xlnx + x^2/x, dy/dx = y'
y' = y*(2xlnx + x^2/x)
y' = x^(x^2)*(2xlnx + x)
y' = x^(x^2)*x*(2lnx + 1)
y' =[x^(x^2+1)]*(2lnx + 1)

4) dengan rumus f'(c)= lim h menuju 0 = f(c+h)-f(c)/h
f'(2)=jika =f(c)=x^2

JAWAB:

f'( c ) = lim x→0 f( c + h) - f( c ) / h maka f ( 2 + h ) → x = 2

f'( 2 + h ) = lim h→0 ( 2 + h )² - f( c ) / h

f'( 2 + h ) = lim h→0 4 + 4h + h² - f( 2 ) / h

f'( 2 + h ) = lim h→0 h²+ 4h + 4 ( 2² ) / h

f'( 2 + h ) = lim h→0 h²+ 4h + 4 - 4 / h

f'( 2 + h ) = lim h→0 h²+ 4h / h

f'( 2 + h ) = lim h→0 h( h + 4 )/ h ( coret h )

f'( 2 + h ) = lim h→0 h + 4 = 0 + 4 = 4

jadi f'( 2 ) = jika = f( c ) = x² = 2x = 2*2 = 4


5) g = 2x (m1+m2) / t^2 (m2-m1)

JAWAB:

g = (2 x(m1+m2)) / (t^2 (m2-m1))

g = ((2 x(m1+m2))/(m2-m1)) * t^-2

dg/dt= (-2)* ((2 x (m1+m2)) / (m2-m1)) * t^(-2-1)

dg/dt= (-4x(m1 + m2)) / (m2-m1)) * t^-3
ato bisa juga ditulis
dg/dt= -4x(m1+m2) / t^3 (m2-m1)


6) buktikan bahwa turunan y=arc tan u adalah 1/u^2+1

JAWAB:

y = arc tan u
tan y = u
(tan y)' = 1
(1+tan^2 y) y' = 1
y' = 1/ (1 + tan^2y)
y' = 1 / (1 + u^2)

7) Persamaan garis yang tegak lurus garis singgung kurva y= tan x di titik ( pi/4 , 1 ) adalah

JAWAB:

misalkan jarak terpendek koordinat (4,2) melalui (x,y) pada kurva parabola yang diketahui,

y² = 8x

turunan implisitnya adalah

2yy' = 8

y' = 4/y

y' adalah gradien garis singgung di titik (x,y), maka gradien garis normalnya adalah

m = -1/y' = (y-2)/(x-4)

y' = (4-x)/(y-2)

y' = y'

4/y = (4 - x)/(y - 2). . . . . . . . . (persamaan 1)

tetapi y² = 8x ⇔ x = y²/8. . . . . . . . . (persamaan 2)

substitusikan persamaan 2 ke persamaan 1,

4/y = (4 - y²/8)/(y - 2)

-(y - 4)(y² + 4y + 16)/[8y(y - 2)] = 0

y ≠ 2

y ≠ 0

y = 4

x = y²/8 = 4²/8 = 2

maka jarak terpendek (4,2) ke kurva y² = 8x adalah jarak dari (2,4) ke (4,2) sejauh r

r² = (2 - 4)² + (4 - 2)²

r = 2√2

8) ln xy + e^xy = xy

JAWAB:

turunan implisitnya :

1/(xy)(y + xy') + (y + xy') e^(xy) = (y + xy')

sederhanakan

y' = -y/x

9) (x) = (x^3-1)(2x+5)(x^3+1)
f’(1) = . . . ?

JAWAB:

f(x) = (x^3-1)(2x+5)(x^3+1)

= (x^6-1)(2x+5)
=2x^7+5x^6-2x-5

f(x)' = 14x^6+30x^5-2
f(1)' = 14 + 30 - 2
= 42

10)  y =(akar)2x^5

JAWAB:

y =√(2x^5 ) = √2x^(5/2) → y’= 5/2 √2 x^(3/2)

y = -2/x^4 = -2x^-4 → y’ = 8 x^-5 = 8/x^5

y = -8/x^10 = -8 x^-10 → y’ = 80 x^-11 = 80/x^11

y = 2/3x^6 → y’ = 4x^5

y = 3/x^3 - 1/x^4 = 3x^-3 – x^-4 → y’ = -9x^-4 + 4x^-5 = -9/x^4 + 4/x^5

y = 2/(3x) - 2/3 = (2/3) x^-1 – 2/3 → y’ = (-2/3) x^-2 = -2/(3x^2)

11) jika f'(x) adalah turunan dari f(x) maka turunan dari f(ax+b) adalah...

JAWAB:

misalkan u = ax + b

df/dx = (df/du)(du/dx)

df/dx = (df/du) (d(ax + b)/dx)

df/dx = a (df/du)

12) Jika y=f(x) maka turunan pertama dari y terhadap x didefinisikan sebagai....

JAWAB:

y'(x) = lim (f(x + Δx) - f(x))/Δx
. . . .Δx → 0

13) Nilai dari : Lim x-->tak terhingga
( (akar dari 4x kuadrat + 3x - 5 ) - (akar dari 4x kuadrat - 9x + 8) )

JAWAB:

A = lim √(4x² + 3x - 5) - √(4x² - 9x + 8)
. . . .x → ∞

kalikan dengan [√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)] sehingga diperoleh

A = lim [(4x² + 3x - 5) - (4x² - 9x + 8)]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]
. . . .x → ∞

sederhanakan


A = lim [(12x - 13]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]
. . . .x → ∞

penyebut dan pembilang dibagi dengan 2x


A = lim [(6 - 6.5/x]/[√(1 + 0.75/x - 1.25/x²) + √(1 - 2.25/x + 2/x²)]
. . . .x → ∞

A = [(6 - 0]/[√(1 + 0 - 0) + √(1 - 0 + 0)] = 6/2

A = 3

14) 1) 2x^2 y - 4y^3 = 4

JAWAB:

4xy.dx + 2x^2.dy -12y^2.dy=0
4xy.dx +(2x^2 -12y^2)dy=0
dy/dx=4xy/(12y^2 -2x^2)

d^2(y)/dx^2 = {(4y + 4x.dy/dx)(12y^2 - 2x^2)-(24y.dy/dx -4x)(4xy)}/(12y^2 -2x^2)^2

15) turunan dari :
 ( X pangkat 2 + 2 X ) pangkat ¾

JAWAB:

y = -(x² + 2x)^3/4

y' = - 3/4 (x² + 2x)^-1/4) (2x + 2)

y' = - 3(2x+2) / (x²+2x)^1/4


TUGAS LA PRAKTIKUM SI : LANGKAH - LANGKAH EXCEL MACRO

NO NAMA BARANG JUMLAH BARANG HARGA JUMLAH



1 BUKU 10 2000 20000



2 PENSIL 7 1000 7000



3 PULPEN 8 2500 20000



4 PENGHAPUS 5 1500 7500



5 SPIDOL 4 3000 12000



6 PENGGARIS 8 2000 16000



7 PAPAN TULIS 6 70000 420000



8 STABILO 11 5000 55000



9 STAPLES 1 10000 10000



10 TIPE-X 9 3000 27000






























LANGKAH - LANGKAH NYA :






1 ketik NO. di kolom 1, nama barang di kolom ke 2, jumlah barang di kolom ke 3, harga di kolom 4, jumlah di kolom ke 5
2 lalu isi NO. 1- 10, nama barang sd 10, jumlah sd 10




3 lalu klik : TOLLS - MACRO - RECORD NEW MACRO




4 kemudian isi kembali  hagar sd 10, jumlah sd 10




5 lalu klik : TOOLS - MACRO - STOP





6 untuk melihat : Block jumlah barang, harga, jumlah sd 10 lalu  tekan 'delete' kemudian tekan control a

maka akan muncul kembali ketikan semula.




TUGAS LA PRAKTIKUM SI : LOGIKA EXCEL MAKRO


LOGIKA EXCEL MAKRO

SUB                : MERUPAKAN AWAL PERINTAH PADA VBA

NAMA            : MERUPAKAN VARIABEL YANG AKAN DI PANGGIL PADA
                          MSGBOX

NPM               :MERUPAKAN VARIABEL YANG AKAN DI PANGGIL PADA
 MSGBOX

KELAS           :MERUPAKAN VARIABEL YANG AKAN DI PANGGIL PADA
 MSGBOX

INPUTBOX    :MERUPAKN KOTAK INPUT YANG DIGUNAKAN UNTUK
 MENGISI INPUT DATA PADA VARIABEL

MSGBOX      :MERUPAKN KOTAK PESAN YANG BERISI PESAN-PESAN
 VARIABEL YANG AKAN DI TAMPILKAN PADA LAYAR

ENDSUB        : MERUPAKN AKHIR/PENUTUP PERINTAH PADA FUNGSI VBA


SUB PESANBOX ()

Nama   = input Box (“masukan nama”)
Npm    = input Box (“masukan npm”)
Kelas   = input Box (“masukan kelas”)
Msg Box = (“hallo nama saya” + nama + “dengan npm” + npm + “saya kelas” + kelas)
End Sub

TUGAS MATEK : CONTOH SOAL & JAWABAN TURUNAN

9. Jika y=f(x) maka turunan pertama dari y terhadap x didefinisikan sebagai..

    Jawab :

    y'(x) = lim (f(x + Δx) - f(x))/Δx
. . . .Δx → 0

10. jika f'(x) adalah turunan dari f(x) maka turunan dari f(ax+b) adalah...

      Jawab :

     misalkan u = ax + b

     df/dx = (df/du)(du/dx)

     df/dx = (df/du) (d(ax + b)/dx)

     df/dx = a (df/du)
     jadi hasil turunan f(ax + b) tergantung dari bentuk fungsi f terhadap u = ax + b

11. . Nilai dari :
        Lim x-->tak terhingga
        ( (akar dari 4x kuadrat + 3x - 5 ) - (akar dari 4x kuadrat - 9x + 8) )

       Jawab :
      
       A = lim √(4x² + 3x - 5) - √(4x² - 9x + 8)
       . . . .x → ∞
       kalikan dengan [√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]    
       sehingga diperoleh
       A = lim [(4x² + 3x - 5) - (4x² - 9x + 8)]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]
       . . . .x → ∞

      sederhanakan

      A = lim [(12x - 13]/[√(4x² + 3x - 5) + √(4x² - 9x + 8)]
      . . . .x → ∞
      penyebut dan pembilang dibagi dengan 2x
      A = lim [(6 - 6.5/x]/[√(1 + 0.75/x - 1.25/x²) + √(1 - 2.25/x + 2/x²)]
      . . . .x → ∞
      A = [(6 - 0]/[√(1 + 0 - 0) + √(1 - 0 + 0)] = 6/2
      A = 3




12. Persamaan garis yang tegak lurus garis singgung kurva y= tan x di titik ( pi/4 , 1 )
      adalah . . .
     
      Jawab :

    y = tan x

    y' = sec² x

    tegak lurus gradien y' adalah -1/y' = -cos²x

    gradien garis normalnya adalah m = -cos²(π/4) = -½

    persamaan garis normalnya adalah

    y - y1 = m (x - x1)

    y - 1 = -½ (x - π/4)

    y = -½ (x - π/4) + 1 


13. Jarak terpendek titik ( 4 , 2 ) ke titik pada parabola y^2=8x adalah . . .

      Jawab :

misalkan jarak terpendek koordinat (4,2) melalui (x,y) pada kurva parabola yang diketahui,

y² = 8x

turunan implisitnya adalah

2yy' = 8

y' = 4/y

y' adalah gradien garis singgung di titik (x,y), maka gradien garis normalnya adalah

m = -1/y' = (y-2)/(x-4)

y' = (4-x)/(y-2)

y' = y'

4/y = (4 - x)/(y - 2). . . . . . . . . (persamaan 1)

tetapi y² = 8x ⇔ x = y²/8. . . . . . . . . (persamaan 2)

substitusikan persamaan 2 ke persamaan 1,

4/y = (4 - y²/8)/(y - 2)

-(y - 4)(y² + 4y + 16)/[8y(y - 2)] = 0

y ≠ 2

y ≠ 0

y = 4

x = y²/8 = 4²/8 = 2

maka jarak terpendek (4,2) ke kurva y² = 8x adalah jarak dari (2,4) ke (4,2) sejauh r

r² = (2 - 4)² + (4 - 2)²

r = 2√2


14. Carilah nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = x ³ – 2x³+ 1 !
Jawab :
Turunan pertama dari fungsi f(x) = x³ – 2x² + 1 adalah f’(x) = 3x² – 4x
Nilai stasioner fungsi f(x) diperoleh jika f’(x) = 0
3x² – 4x = 0
3x (x – 4) = 0
x = 0 atau x = 4
Nilai-nilai stasionernya adalah
Untuk x = 0 diperoleh f(0) = (0)³ – 2(0)² + 1 = 1
Untuk x = 4 diperoleh f(4) = (4)³ – 2(4)² + 1 = 33
Jadi, fungsi f(x) = x³ – 2x² + 1 mencapai nilai maksimum pada f(4) = 33 dan nilai minimum f(0) = 1

15.Dimanakah fungsi f(x) = x³ – 3x² + 3x – 2 akan cekung ke atas dan cekung ke bawah ?
Jawab :
Turunan pertama dan kedua fungsi f(x) = x³ – 3x² + 3x – 2 berturut-turut adalah f’(x) = 3x² – 6x + 3 dan f’’(x) = 6x – 6
Dengan menggunakan uji turunan kedua bagi kecekungan fungsi, dapat ditentukan:
f’’(x) > 0 berarti
=6x – 6 > 0
=6x > 6
=x > 1
f’’(x) < 0 berarti
=6x – 6 < 0
=6x < 6
Jadi, grafik fungsi f(x) = x³ – 3x² + 3x – 2 cekung ke atas dalam daerah {x │ x > 1} dan cekung ke bawah dalam daerah {x │ x < 1}
1. Cari nilai ekstrim lokal dari fungsi f (x) = x² – 2x + 4 pada selang (-∞,∞)
Jawab :
Pemakaian uji turunan pertama
f’(x) = 2x – 2
= 2x – 2 = 0
x = 1
f’(x) = 2x – 2 > 0
x > 1, f naik pada [1, ∞ )
f’(x) = 2x – 2 < 0
x < 1, f turun pada (- ∞, 1 ]
f (1) = (1)² – 2(2) + 4 = 1 (nilai minimum lokal)
Cari nilai ekstrim lokal dari fungsi f (x) = x³ – 3x² + 3 pada selang (-∞,∞)
Jawab:
Pemakaian uji turunan kedua
f’(x) = 3×2 – 6x < 0
= 3x (x – 2) < 0
berarti x = 0 dan x = 2
f’’(x) = 6x – 6
f’’(6) = 6(0) – 6 = -6 (nilai minimum lokal)
f’’(2) = 6 (2) – 6 = 6 (nilai maksimum lokal)
1. Carilah bilangan c yang dijamin oleh Teorema nilai rata-rata untuk f(x) = 2 – x2 pada [-10, 5] !
Jawab :
f’(x) = – 2x
dan
f (-10) – f (5) = -98 – (– 23) = -75 = 5
(-10) – (5)               –15              -15
-2c = 5
c = -5








f{}'(x)=4.3x^{3-1}-3.2x^{2-1}2+8-0\\f{}'(x)=12x^{2}-6x+8


f{}''(x)=12.2x^{2-1}-6+0\\f{}''(x)=24x-6