Kamis, 08 November 2012



tugas sofskill : PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN DALAM HAL PEMBELIAN

Proses pengambilan keputusan pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
  1. pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  2. pencarian informasi (information source).Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori(internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
  3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
  4. keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merk produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

Faktor-faktor yang memengaruhi

Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian
  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamanya terhadap rangsangan tersebut.
  3. pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
I. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KOMPLEK ( COMPLEKS DECISION MAKING)
Untuk memahami keputusan yang komplek maka perlu dipahami hakekat keterlibatan konsumen dengan suatu produk.
Kondisi keterlibatan konsumen akan suatu produk, apabila produk tersebut adalah :
1. Penting bagi konsumen karena image konsumen sendiri, misalnya pembelian mobil           sebagai simbol status.
2. Memberikan daya tarik yang terus menerus kepada konsumen, misal dalam dunia mode ketertarikan konsumen model pakaian.
3. Mengandung resiko tertentu, misal resiko keuangan untuk membeli rumah, resiko teknologi untuk pembelian komputer.
4. Mempunyai ketertarikan emosional, misal pencinta musik membeli Sistem stereo yang baru.
5. Dikenal dalam kelompok grupnya atau “ badge “ value dari barang yang bersangkutan, seperti jaket kulit, mobil marsedes atau scarf dari Gucci.
Penelitian dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap :
1) Penetapan masalah
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi terhadap pilihan
4) Pemilihan
5) Hasil dari pilihan
Langkah-langkah ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :
1)      Need Aurosal
2)      Proses informasi konsumen
3)      Evaluasi Merek
4)      Pembelian
5) Evaluasi sesudah pembelian

Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :
• Barang dengan harga tinggi
• Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
• Barang yang kompleks seperti computer
• Barang special seperti peralatan olah raga, perabot
• Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KETERLIBATAN YANG RENDAH
Chapter ini membahas pilihan konsumen dalam situasi keterlibatan yang rendah. Keterlibatan pembelian yang rendah dimana konsumen tidak mempertimbangkan kepentingan produk dalam sistem kepercayaannya dan tidak begitu memperhatikan identifikasi suatu produk.Pemasar mencoba untuk menciptakan keterlibatan konsumen dengan produknya karena keterlibatan konsumen akan cenderung kepada kesetiaan merek dan mencegah konsumen mencari produk saingan. Permasar mencoba menciptakan keterlibatan dengan differensiasi merek melalui pencari periklanan yang bisa memenuhi kebutuhan pembeli. Contoh untuk jenis sereal untuk dewasa pada mulanya adalah produk dengan keterlibatan yang rendah, setelah Kellog memulai menambah nutrisi dan manfaat kesehatan maka tingkat keterlibatan meningkat..

MODEL KETERLIBATAN KONSEMEN
Tiga Teori Dasar Pemahaman Tingkat Pengambilan Keputusan yang Rendah :
Theory of passive learning ( Krugman ); menyatakan bahwa apabila konsumen tidak terlibat, konsumen tidak melakukan evaluasi secara kognitip terhadap pesan periklanan. Eksposur periklanan dapat terjadi tanpa recalldan luas. Theory of social judgement (Sherif), menyatakan bahwa kondisi keterlibatan yang rendah, konsumen mempertimbangkan beberapa merek, dan dalam mengevaluasi merek menggunakan sedikit atribut. The Elaboration likelihood model ( Petty �� & Cacioppo’s) menyatakan bahwa ketidakterlibatan konsumen merupakan reaksi kepada dorongan tanpa pesan dalam komunikasi daripada pesan itu sendiri.
Empat Tipe Perilaku Konsumen Berdasarkan pada tingkat keterlibatan dan pengambilan keputusan ada empat tipe perilaku konsumen :
Proses keterlibatan tinggi :

1. Pengambilan keputusan yang kompleks
2. Kesetiaan merek Proses keterlibatan rendah :
3. pengambilan keputusan terbatas, dan
4. Inertia.
TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
1.      Konsumen Individu
* Pilihan merek dipengaruhi oleh:
            * Kebutuhan konsumen
            * Persepsi atas karakteristik merek
            * Sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh      
            demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2.      Pengaruh Lingkungan
·        Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh:
·        Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan)
• Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen)
• Grup tatap muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi)
• Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
   3. Marketing strategi
* Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
* Barang
* Harga
* Periklanan
* Distribusi yang mendorong konsimen dalam proses pengambilan keputusan.

EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN
• Proses “Complex Decision Making”, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli sistem fotografi elektronik seperti Mavica atau keputusan untuk membeli mobik. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan strategi pemasaran.
• Proses “Brand Loyalty”. Ketika pilihen berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan den gan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg’s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, makanan sereal untuk orang dewasa karena kebutuhan nutrisi. Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.
• Proses “ Limited Decision Making “. Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Kepitusan itu tidak direncanakan, biasanya dilakukan seketika berada dalam toko. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi lain sebagai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal.
Catatan proses pengambilan keputusan adalah lebih kepada kekhasan konsumen daripada kekhasan barang. Karena itu tingkat keterlibatan kepentingan dan pengambilan keputusan tergantung lebih kepada sikap konsumen terhadap produk daripada karakteristik produk itu sendiri. Seorang konsumen mungkin terlibat kepentingan memilih produk makanan sereal dewasa karena nilai nutrisinya, konsumen lain mungkin lebih menekankan kepada kecantikan dan menggeser merek dalam mencari variasi.
• Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. Robertson berpendapat bahwa dibawah kondisi keterlibatan kepentingan yang rendah “ kesetiaan merek hanya menggambarkan convenience yang melekat dalam perilaku yang berulang daripada perjanjian untuk membeli merek tersebut” contoh pembelian sayur dan kertas tisu.Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan.
Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan antara
(1) Pengambilan keputusan dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keter-libatan kepentingan yang rendah.
Daftar Pustaka
  1. Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC, Second Edition. McGraw-Hill, Inc. Bab 5
  2. (Inggris) Kincaid, Judith. 2003. Customer Relationship Management: Getting it Right. Prentice-Hall, Inc. Page 298.
  3. http://www.consumerpsychologist.com/cb_Introduction.html
  4. Olson, Jerry and Paul Peter. 2008. Consumer Behavior & Marketing Strategy, 7th edition. New York: McGraw Hill.
  5. perilaku konsumen. Diakses 14 Mei 2010.
  6. keputusan pembelian Diakses 14 Mei 2010.
  7. proses pengambilan keputusan dan perilaku konsumen. Diakses 14 Mei 2010
  8. library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-hamidah.pdf
  9. bonteng.wordpress.com/2009/11/16/keputusan-pembelian/Tembolok – Mirip
  10. id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumenTembolok – Mirip
  11. ressafauzi.wordpress.com/
  12. elegant27soul.wordpress.com/
  13. http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
  14. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/…/manajemen-hamidah.pd
  15. wartawarga.gunadarma.ac.id/.../perilaku-konsumen-dalam-menentukankeputusan pembelian untuk produk

Kamis, 01 November 2012

TUGAS : Peng Teknologi SIM 1



APLIKASI TEKNOLOGI DALAM DUNIA KERJA ATAU PERUSAHAAN

Peran teknologi informasi dalam strategi Perusahaan :

1.     Berperan sebagai konservatif untuk mendukung dalam organisasi perusahaan ini memiliki menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti.
2.     Memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi.Perusahaan ini memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini.
3.     Berperan sebagai innovator dalam bisnis. Persusahaan ini berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan menggunakan IT sebgai alat dalam berkompetisi.

Perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang berbasis IT terbukti efektif dalam mengembangkan bisnis, sebagai peran yang kritis dan inofatif cenderung untuk lebih selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT secara konservatif. Perusahaan seperti itu juga menganggap IT sebagai investasi yang penting yang akan mempengaruhi performasi perusahaan di saat ini dan di masa yang akan dating.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi memberikan peranan penting bagi suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan dan berkompetisi. Karena IT saat ini telah memegang peranan penting dalam dunia bisnis yang modern dan berbasis teknologi.
Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara electronic, khususnya dengan memanfaatakan internet sebagai media pasar. Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi sebuah perusahaan. Peran teknologi dalam pemasaran yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling behubungan., ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga serta mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga dapat berjalan secara maksimal.
Dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, dibidang pemasaran yaitu proses penyampaian informasi secara cepat. Karena dapat di akses melalui jaringan intenet. Proses transaksi yang dapat berlangsung berlangsung  secara cepat. Adanya fasilitas ATM adalah sarana penunjang dalam sebuah kelancaran pemasaran.
Dampak negative, adanya kesenjangan social

TEKNOLOGI DALAM PERUSAHAAN JASA KHUSUSNYA RADIO MEGASWARA FM

Radio Megaswara FM merupakan salah satu dari anak perusahaan PT. Radio Citra Megaswara. Radio Megaswara FM semenjak berdiri terus berusaha menata diri agar mampu menyajikan informasi dan hiburan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bogor pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya. Radio Megaswara FM merupakan salah satu radio tertua yang ada di Bogor setelah RRI.

Semenjak awal didirikan, radio Megaswara FM telah dilengkapi dengan peralatan dan perangkat penunjang, di antaranya menggunakan perangkat pemancar luar negeri yang ditangani oleh teknisi profesional, sehingga menghasilkan kualitas audio yang sempurna, dengan kekuatan daya pancar sebesar 10.000 watt yang bisa mengcover daerah kotamadya dan seluruh  kabupaten Bogor, Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Banten, Cipanas,Sukabumi dan Lampung. Ditambah lagi sarana dan prasarana serta fasilitas yang lengkap untuk kebutuhan sebuah radio siaran, sejumlah Sumber Daya Manusia yang terampil dan profesional.

Seiring dengan tuntutan kecepatan penyampaian informasi oleh media elektronik khususnya radio siaran dan kebutuhan media promosi yang lebih bervariasi pada era globalissasi, maka radio Megaswara FM meluncurkan perangkat siar luar ruangnya dengan nama Megaswara Xteam. Keberadaan Megaswara Xteam didukung dengan kendaraan yang memiliki daya jelajah tinggi yang dilengkapi dengan peralatan dan teknologi siar canggih sehingga mampu untuk menjangkau para pendengarnya dengan radius lebih dari 30 KM.
Megaswara Xteam merupakan mobile studio dengan daya jelajah tinggi, juga dilengkapi sound system  yang menjadi kesatuan dengan kendaraan tersebut, sehingga menjadikan Megaswara Xteam juga mampu untuk berinteraksi langsung dengan para audiencenya melalui berbagai off air events seperti live music performance, road show, outdoor promotion dan lain sebagainya. Kehadiran OB Van milik radio Megaswara FM diyakini mampu menjawab tantangan kemajuan teknologi siaran dan kebutuhan promosi saat ini.
Megaswara Xteam diluncurkan sebagai sebuah  komitmen untuk menyuguhkan informasi yang cepat dan “up to date”. Tidak hanya itu, OB Van dapat dijadikan sebagai mediator kontak langsung radio dengan pendengarnya juga dapat mewakili bahasa promosi yang ingin disampaikan kepada target audience yang ingin dituju dengan tepat. Kualitas audio yang prima dihasilkan dari berbagai perangkat siaran built in di dalamnya, dan dioperasikan langsung oleh OB Van Crew yang sudah terlatih.
Radio Memiliki Daya tembus
Daya tembus yang dimaksud ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarak pun tidak menjadi masalah. Bagaimanapun jauhnya tempat yang dituju, oleh tabligh lewat  radio siaran, dapat ditembusnya, selama dalam jangkauan pemancar. Di gunung, di lembah, di padang pasir, di rawa, di hutan, di pedalaman, di lautan, di pedesaan, apalagi di perkotaan, semua tidak menjadi rintangan bagi radio siaran.  Radio dapat menjangkau wilayah yang luas. Semakin kuat pemancarnya maka semakin jauh jarak jangkauannya.
Radio Memiliki Daya Tarik
Radio tetap bisa hidup dan diminati karena adanya daya tarik. Perpaduan suara manusia (spoken word), suara musik dan bunyi tiruan (sound effect) itulah yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi pendengar radio. Sehingga dengan perpaduan itu mampu mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas pendengar.
Musik
Tulang punggung pendengar lewat radio siaran adalah musik. Orang menyetel radio terutama untuk mendengarkan musik, sebab musik merupakan hiburan. Karena itulah, produksi radio siaran berusaha agar segala macam program diupayakan bernuansa hiburan. Berbagai program diolah dan diberi ilustrasi. Teknologi yang semakin berkembang  memungkinkan pembuatan program yang “hidup” lebih mudah. Musik yang pada waktu dulu hanya dapat direkam pada alat yang mudah pecah dan hanya memuat dua buah lagu dalam piringan hitam, kini lagu-lagu itu dapat disimpan di file komputer hingga terkoleksi ratusan bahkan ribuan lagu.
Kata-kata   
Kata-kata yang ada dalam siaran radio, di samping berbentuk hiburan, juga sebagai penerangan dan pendidikan. Bahkan, pendengar dapat menyajikan warta berita atau ceramah-ceramah yang bermanfaat.
Jika dibandingkan, orang yang ingin mengetahui berita dari koran atau majalah, ia harus menumpahkan seluruh perhatiannya kepada deretan huruf-huruf yang tercetak mati sambil memegang koran atau majalahnya itu. Tidak demikian halnya dengan radio siaran. Seseorang dapat mendengarkan warta berita atau mendengarkan siaran langsung dengan bebas dan leluasa, sambil mengerjakan aktivitas yang lain.
Efek Suara
Efek suara yang diolah sesuai dengan senyatanya, baik suara kendaraan, anak menangis, orang hiruk pikuk, petir, hujan dan sebagainya dapat terkemas dengan rapi, sehingga membuat nyaman para pendengarnya. Efek suara ini diolah dan diberi hiasan sehingga siaran menjadi “hidup”       
Dan beberapa tingkatan peran radio yang diemban dalam kapasitasnya sebagai media di antaranya:
1.Radio sebagai media penyampaian
2.Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan
3.Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi untuk  
   mencari solusi bersama yang saling menguntungkan
4.Radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan.
Pengaruh teknologi informasi secara tidak langsung memberikan solusi yang dapat membantu urusan bisnis secara ringkas dan tidak perlu lagi memakan biaya yang begitu besar. Semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut manusia modern untuk bertindak dengan cepat pula, apabila kita tidak bisa mengikuti gerak cepat dari perkembangan teknologi informasi ini, kita bisa saja tertinggal jauh dibelakang, dan dunia kerja maupun bisnis dewasa ini pun membutuhkan para pegawai yang bisa menggunakan perangkat hardware maupun software untuk mendukung segala aktivitas kerjanya dalam sebuah Radio.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dewasa ini merupakan bagian integral dari semua lapangan bisnis dewasa ini. Tak ada satu pun dunia bisnis yang tidak terpengaruh terhadap pengaruh teknologi informasiyang cepat ini. Mau tidak mau para pelaku bisnis harus bisa mengikuti laju dari perkembangan teknologi informasi yang serba cepat ini jika tidak ingin dunia bisnisnya tertinggal jauh dengan para pelaku bisnis yang lain.