Perkembangan Akhlak Religius atau
Agama Kematangan agama
Dengan dibekali berbagai pengalaman dalam jenjang
usia sebelumnya, akan terbentuk dalam pribadi seseorang pemahaman tentang benar
dan salah, tentang hak dan batil, dan antara yang utama dan tercela, namun
sikap yang lunak terhadap berbagai perangai yang tidak bermoral akan membuat
remaja menjadi bingung dalam menentukan sikap.
Sebab-sebab kekeliruan tingkah
laku remaja :
·
Keinginan untuk
mencoba
·
Sisa gejolak remaja, seperti usaha untuk menarik
perhatian
·
Memaksa orang lain untuk mengakui keberadaannya
Penyimpangan moral yang dilakukan
oleh remaja akan berakibat :
·
Perasaan tidak
tenang
·
Merasa bersalah
·
Tidak mengakui
keberadaan dan peran dirinya yang berakibat putus asa dan semakin bertambahnya
penyimpangan akhlak.
Perkembangan
Kejiwaan (Kepribadian)
Permasalahan
terpenting yang menyibukkan kalangan remaja dalam usis dewasa dini adalah
menentukan jati diri yang sangat erat hubungannya dengan jiwa atau kepribadian.
Permasalahan pokok kepribadian : menentukan jati diri dan
menentukan keberpihakan
Perjalanan mencari jati diri
Dalam perjalanan manusia dalam rangka mencari jati
dirinya, ada beberapa jalan yang ditempuh, barang siapa yang berjalan pada
jalan yang benar, dia akan mendapatkan jati dirinya secara baik dan sebaliknya.
Diantara jalan itu adalah :
1). Indoktrinasi
Bentuknya akan sangat terlihat
dalam berbagai perkumpulan pemuda dan kelompok diskusi. Melalui media ini, jati
diri akan dituangkan melalui beberapa
jargon dan lambang, ceramah, pengawasan, dan evaluasi.
2). Bertahap
Yang berakibat dalam bentuk usaha
positif dalam rangka penentuan jati diri dengan didukung kondisi yang cocok.
Hal ini akan memberikan kepercayaan yang kuat terhadap diri sendiri disertai
dengan kemandirian, inovatif dan cara berpikir yang teratur.
3). Berbaur
Tidak adanya batasan tertentu
tentang jati diri, hidup dalam lingkungan yang terbuka dengan berbagai macam
jati diri manusia.
Beberapa Prototipe Remaja
Ada dua macam remaja :
·
Remaja yang menghendaki perubahan dalam masyarakatnya,
dia akan berusaha dengan segala fasilitas yang ada.
·
Remaja yang menolak masyarakatnya atau menarik diri
darinya atau sekaligus dua-duanya.
Pola Prototipe Remaja dilihat dari
tingkat kepekaan dan perhatiannya :
1.
Remaja
Apatis
Yatu mereka yang mewakili kepekaan yang
paling tinggi dan tingkat perhatian yang paling rendah dengan ciri :
·
Meliputi di
dalamnya remaja yang tidak peduli dengan apa yang terjadi pada masyarakat mulai
dari perkara politik sampai sosial kemasyarakatan.
·
Mereka bisa
menerima keadaan pada saat ini, memiliki pegangan nilai yang sama dengan apa
yang dipegang orang tua mereka
·
Perhatian dan aktifitas mereka terpusat pada urusan
pekerjaan, kesuksesan, pernikahan, keluarga dan kemapanan ekonomi.
2.
Remaja Disaffiliate (merasa tersisihkan dan
terasing)
1.
Remaja
Positif
Dia adalah remaja yang bercirikan
memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan tingkat perhatian yang tinggi pula,
ciri remaja tipe ini :
·
Termasuk di
dalamnya jenis remaja yang bisa menerima keadaan sosial kemasyarakatannya,
politik yang hidup dalam masyarakat.
·
Mereka terlibat
secara insentif dalam mempertahankan nilai tersebut. Bisa dikatakan memiliki
sifat yang menjaga.
·
Remaja disini
memiliki perbedaan dengan yang lainnya dalam keaktifannya, respon positif dalam
kegiatan politik, organisasi yang teratur dan bekerja dalam koridor hukum dan
syariat agama guna melanggengkan warisan nilai-nilai luhur dalam masyarakat.
a)
Kemerdekaan
pribadi dan kebebasan seseorang merupakan hal yang penting, khususnya pada
remaja jenis ini. Meskipun ada beberapa pembatasan dalam upaya menuju proses
kemerdekaan dan kebebasan ini.
b)
Remaja tipe ini
cenderung memiliki ketundukan pada pemimpin
c)
Mereka lebih
mampu menekan gejolak dalam diri dan perasaan gelisah dibanding dengan
remaja-remaja tipe lainnya
d)
Remaja tipe ini
menamakan dirinya sebagai remaja yang mandiri, jauh dari sikap
setengah-setengah, percaya dengan dirinya dan tidak mengekor pada orang lain
e)
Perhatian remaja
pada tipe ini pada kepribadian yang utuh lebih dikedepankan dari perhatiannya
pada hubungan antar personal yang berganti-ganti
f)
Perhatian remaja
tipe ini terhadap nilai-nilai kemanusiaan agak kurang bila dibandingkan dengan remaja tipe lainnya
Remaja tipe
ini mewakili tipe remaja yang memiliki kepekaan dan perhatian yang rendah yang
bercirikan :
·
Menolak nilai-nilai dalam masyarakatnya dan berbagai
institusi yang hidup di dalamnya
·
Mereka membangun untuk diri mereka sendiri sebuah nilai
yang berbeda
·
Terkadang mereka membangun sebuah komunitas sendiri yang
menjadi sarana untuk mengekspresikan diri mereka. Remaja ini terbagi dalam dua jenis :
a)
Tipe remaja yang
menarik diri/disaffiliate, diwakili dengan kelompok hippies yang
muncul pada tahun enampuluhan. Mereka memilih untuk menarik diri dari nilai dan
norma yang hidup dalam lingkungannya
b)
Tipe remaja yang
menyimpang/delinquents. Mereka adalah remaja yang mnentang dan memusuhi
segala norma yang ada dalam masyarakatnya, bukan dengan maksud untuk
mengubahnya akan tetapi sekedar untuk memenuhi tuntutan kemauan mereka. Meraka
biasanya menggunakan kekerasan guna mencapai keinginan mereka.
3.
Remaja
Aktif
Mereka
adalah tipe remaja yang memiliki kepedulian paling tinggi dan juga memiliki
penolakan yang paling tinggi pula.
Ada dua kelompok remaja dalam tipe ini :
Pertama, remaja yang memperhatikan
permasalahan yang berkembang dalam masyarakat.
Kedua, remaja yang menolak masyarakatnya atau
lingkungannya.
Seorang remaja akan
mencapai awal kedewasaan ketika remaja tersebut mampu untuk melampaui kriteria :
1. Harus memiliki fisik yang
kuat
2. Harus memiliki akhlak yang
terpuji
3. Harus berwawasan luas
4. Mampu mencari nafkah
5. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
6. Mengatur segala urusan
7. Bermanfaat bagi orang lain
8. Benar dalam ibadahnya
9. Berusaha mengendalikan hawa nafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar